Mursidin, M.Ag. Kampus MANSA (MAN Sambas), begitulah sebutan gaul madrasah kami tercinta, MAN MEWAH (Mepet Sawah) menjadi guyonan se...
![]() |
Mursidin, M.Ag. |
Kampus MANSA (MAN Sambas), begitulah sebutan gaul madrasah
kami tercinta, MAN MEWAH (Mepet Sawah) menjadi guyonan segar yang senantiasa
menghiasi candaan warga MAN Sambas, maklum letaknya yang persis berada di
dekat sawah dengan hembusan angin segar
dan bersih menambah susasana belajar kian meriah, dan membuat siswa betah
berada di madrasah. Kampus MANSA adalah rumah kedua dan merupakan madrasah
inspiratif untuk semua civitas akademikanya. Berada dipinggiran kota Sambas
tepatya di Jalan Raya Sejangkung, Desa Tanjung Mekar, Kawasan Pendidikan Tinggi
Kabupaten Sambas membuat warga MANSA merasa berada pada zona aman pendidikan
dan betah berlama-lama berada di sana.
MANSA madrasah yang dipimpin oleh seorang kepala madrasah
yang bijak, yang berusaha selalu memahami keadaan warganya jika berhalangan
hadir, bahkan jujur, jika ada guru yang tidak masuk untuk melaksanakan KBM
karena ada kepentingan mendadak yang tidak bisa ditinggal atau sakit, ada
perasaan malu. Karena terlalu mengerti dan memahami. Seorang pemimpin yang
berbaur tanpa ada batas dan kata segan sehingga kami merasa tenggung jawab.
Madrasah yang selalu MANTAP (Mandiri, Agamis, Nasionalis,
Terampil, Akhlaqul Karimah dan Pantang Menyerah), diharapkan dengan MANTAP
dapat menuju BISA (Berprestasi, Intelek, Smart
dan Agamis).
Dilingkungan MANSA setiap harinya mengawali KBM dengan
membaca al-Qur’an dengan didampingi guru jam pelajaran pertama selama 15 menit,
dengan tujuan dapat menobati hati siswa siswi yang sedang malas belajar
sehingga kemalasan dapat terenyahkan.
Setip siswa-siswinya MANSA diwajibkan mengikuti ekskul. Ada
beberapa ekskul akademik seperti OSIS, Pramuka,
Seni, BTQ (Baca Tulis Al-Qur’an), Karya Ilmiah Remaja dan Kaligrafi.
Juga terdapat ekskul non akademik seperti pencak silat, tari, nasyid, drum band.
Bahkan drum band MANSA yang bernama Gita Harmoni sudah pernah mengukuti
festival drum band se-Kalimantan Barat 2014.
Lingkungan MANSA yang jauh dari keramaian dan lingkungan yang
Islami membuat para siswa siswi dan para guru merasa damai dan nyaman di sana.
Apalagi dengan kedisiplinan yang ketat diawali dengan tadarus al-Quran mulai
jam 06.45 sampai jam 07.00 WIB. Shalat dhuhur berjamaah seluruh warga MANSA dan
shalat jumat setiap hari jumat di mesjid MANSA.
Siswa-siswi yang santun, riang, yang membudayakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) membuat kita akan merasa betah. Menghilangkan penat dari
masalah sejenak. Kami yakin suatu saat nanti mereka pasti menjadi orang hebat,
menjadi generasi yang sukses, penerus bangsa yang hebat.
Walaupun usia MANSA baru tujuh tahun dan berada di pinggiran
kota Sambas, tetapi MANSA dapat bersaing dengan madrasah lain dan pernah meraih
juara umum pada ajang School Meeting tahun 2015 Madrasah Aliyah se Kabupaten Sambas dan Bengkayang serta dapat bersaing
dengan sekolah-sekolah umum lainnya. Teruslah maju, kampus MANSA selalu BISA
tingkatkan terus MANTAP mu untuk menuju madrasah yang unggul dan berjaya.
Tingkatkan terus program-program mu untuk mencetak generasi bangsa yang
berprestasi, intelek, smart dan agamis.
Pak Mur, begitulah beliau selau disapa oleh para guru dan
siswa siswinya, pria kelahiran tahun 1975 ini merupakan kepala MANSA sejak Madrasah ini berdiri tahun 2009 dengan SK Pendirian Madrasah.
Tidak ada komentar